Entri Populer

Minggu, 11 Desember 2011

Sompis Sarasehan Peringatan Hari HAM ; “Menyonsong Musrenbang 2012 Lebih Pro Masyarakat Miskin dan Marginal Kota Surakarta”.

Dok. Foto : By Solopos & Sompis
Gebyar Sarasehan Peringatan hari HAM tanggal 10 Desember 2011, terselenggara atas kerjasama Pemerintah Kota Surakarta, Kompip dan Sompis, dengan mengambil tema “Menyonsong Musrenbang 2012 Lebih Pro Masyarakat Miskin dan Marginal Kota Surakarta”. Bertempat di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) atau yang dikenal dengan TBS, disambut antusiasme tinggi kelompok miskin dan marginal kota Solo, dimana acara ini dihadiri sekitar 600-an orang dari 11 komunitas yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Pinggiran Surakarta (Komunitas PKL, Becak, Difabel, PRT, PSK, Juru Parkir, Asongan, Pemulung, Seniman Jalanan dan Pengamen) dan dari Pemerintah kota hadir langsung Wakil Walikota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo, Asisten Pemerintahan, Kepala Bappeda, Sekda bersama jajaran Kepala SKPD lainnya seperti, Kepala Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Bapermas, Dinsosnakertrans, Satpol PP, Dinas Pengelola Pasar, Disperindagkop, Dishub.
Acara ini dibuka dengan musik akustik dari HSJSH (Himpunan Seniman Jalanan Surakarta), Makobar dan dilanjutkan dengan suguhan Fragmen dari Paguyuban Sekar Asih mengangkat Kisah nyata seorang PSK yang harus berjuang hingga mempertaruhkan nyawa untuk memenuhi kehidupan anak-anaknya, tenggelam di sungai besar di Solo karena lari dari kejaran aparat.  Setelah itu disambung dengan do’a anak yatim untuk keselamatan, keberpihakan kepada masyarakat miskin dan marginal, dan kemajuan kota Solo. Pada Acara ngudoroso adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh komunitas untuk menyampaikan permasalahan komunitas yang disampaikan oleh perwakilannya kepada wakil walikota dan jajaran SKPD, dimana penyampaian pertama dimulai oleh perwakilan komunitas parkir, dilanjutkan komunitas Becak, Asongan, Difabel, warga Bantaran, Difabel, PRT, Pemulung, PSK, Seniman Jalanan, dan Pengamen. Menanggapi masukan-masukan tersebut Wakil Walikota berjanji akan segera menindaklanjutinya, beliau berjanji akan mengundang tiap-tiap komunitas setelah natalan nanti tiap komunitas akan disurati untuk koordinasi untuk mencarikan solusi.
Diharapkan dengan acara ini bisa mempertemukan nalar masyarakat miskin dan marginal dengan pemimpinnya bisa menjawab permasalahan di lapangan dalam bentuk kebijakan, yang selama ini diirasakan kurang mempertimbangkan nalar kelompok miskin dan marginal. Semoga. (Es)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar