![]() |
| Dok. Foto : By Solopos & Sompis |
Acara ini dibuka dengan musik akustik dari HSJSH (Himpunan Seniman Jalanan Surakarta), Makobar dan dilanjutkan dengan suguhan Fragmen dari Paguyuban Sekar Asih mengangkat Kisah nyata seorang PSK yang harus berjuang hingga mempertaruhkan nyawa untuk memenuhi kehidupan anak-anaknya, tenggelam di sungai besar di Solo karena lari dari kejaran aparat. Setelah itu disambung dengan do’a anak yatim untuk keselamatan, keberpihakan kepada masyarakat miskin dan marginal, dan kemajuan kota Solo. Pada Acara ngudoroso adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh komunitas untuk menyampaikan permasalahan komunitas yang disampaikan oleh perwakilannya kepada wakil walikota dan jajaran SKPD, dimana penyampaian pertama dimulai oleh perwakilan komunitas parkir, dilanjutkan komunitas Becak, Asongan, Difabel, warga Bantaran, Difabel, PRT, Pemulung, PSK, Seniman Jalanan, dan Pengamen. Menanggapi masukan-masukan tersebut Wakil Walikota berjanji akan segera menindaklanjutinya, beliau berjanji akan mengundang tiap-tiap komunitas setelah natalan nanti tiap komunitas akan disurati untuk koordinasi untuk mencarikan solusi.
Diharapkan dengan acara ini bisa mempertemukan nalar masyarakat miskin dan marginal dengan pemimpinnya bisa menjawab permasalahan di lapangan dalam bentuk kebijakan, yang selama ini diirasakan kurang mempertimbangkan nalar kelompok miskin dan marginal. Semoga. (Es)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar