![]() |
| Suasana Pelatihan. (Foto : eko) |
Pelatihan ini dimulai dengan acara perkenalan, antar peserta dan nara sumber, dan Training dibuka langsung oleh Koordinator Sompis Gatot Subagyo, dengan menjabarkan tentang maksud dan tujuan training jurnalistik dan Manajemen Radio komunitas sebagai awal untuk menata manajemen radio suara sompis 107,75 FM dan meningkatkan kapasitas pengelolanya serta sebagai proses regenerasi pengelola radio Komunitas. Dalam pelatihan tersebut ada pertanyaan awal (pre test) kepada peserta, adapun pre test yang yang dilakukan Moderator yaitu dengan menanyakan apa motivasi peserta mengikuti training reportase dan manajemen Radio komunitas, dan diperoleh jawaban dari peserta antara lain :
1. Ingin belajar teknik jurnalistik keradioan
2. Ingin tahu apa itu radio komunitas
3. Ingin tahu manajemen radio komunitas
4. Ingin belajar siaran
Acara berikutnya dilanjutkan dengan materi Jurnalistik dan manajemen radio Komunitas oleh Reynaldi (Ketua Jaringan Radio Komunitas / JRK Jawa Tengah. Narasumber memaparkan tentang apa radio komunitas, perbedaan radio komunitas dan radio profit, dimana Radkom adalah radio dari dan msyarakat komunitas, kekuatan watt maksimal 50 wat dan antenna 30 meter. sekarang kalau radio swasta bisa sampai 1000 – 3000 watt, kepemilikan perseorangan./ badan usaha, profit oriented, antenna tinggi, jangkauan luas. Pembahasan selanjutnya fokus membahas masalah manajemen radio komunitas, yaitu Manajemen radio komunitas itu dapat di bagi kedalam manajemen produksi, manajemen siaran, manajemen SDM, manajemen keuangan dan administrasi. Pengelola radio komunitas merupakan perwakilan dari warga masyarakat, dalam Radkom dikenal dengan Dewan penyiaran Komunitas (DPK) dan tim pengelola/ tim manajemen disebut sebagai Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas. DPK merupakan perwakilan dari kelompok/komuitas di msyarakat. DPK dipilih melalui berbagai pertemuan dan dipilih secara demokratis. Tugas DPK adalah bersama dengan BPPK menyususn kode etik dank ode perilaku penyiaran, mengawasai jalannya siaran, menjadi wadah masyarakat dalam menyalurkan aspirasi dalam isi dan program siaran, menjembatani berbagai persoalan siaran dengan masyarakat. BPPK adalah sekelompok orang yang disebabkan oleh komitmennya, kemampuannya ditugaskan untuk menjalankan kegiatan penyiaran da stasiun radio. Tuganya dalah melaksanakan survey pendengar, menyusun dan menentukan program, materi siaran dan waktu siaran,memproduksi materi-materi siaran, secara berkala melaporkan rencana, pelaksanaan dan hasil evaluasi program siaran ke DPK. Bagaimana memulainya yaitu dengan Menentukan struktur organisasi dan pengelola, menentukan jadwal dan jam siaran, dan menentukan crew yang bertugas berdasarkan kapasitasnya. Bagaimana menentukan lamanya siaran dan acara, yaitu dengan Mapping dan identifikasi kebutuhan, menghitung kelayakan waktu siaran, menyusun agenda siaran. Untuk menentukan crew bisa dilihat dari komitmen dan motivasinya, intensitas terlibat dalam proses siaran. Bagaimana mengelola siaran, yaitu dengan Memastikan adanya agenda siaran yang disepakati, memastikan crewnya, memastikan bahwa hasil produksi siap disiarkan, memastikan bahwa siaran dapat berjalan sesuai dengan rencana, memastikan adanya evaluasi terhadap materi yang disiarkan. Selain itu perlu juga mengelola SDM nya, yaitu dengan: Rekruiment, peningkatan kapasitas, penghargaan/reward/ dan kaderisasi. Dalam menjalankan radio komunitas perlu dana dan administrasi yang baik. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan perencanaan keuangan, mengelola pemasukan dan pengeluaran, melaporkan kondisi keuangan. kemudian dilanjutkan dengan materi jurnalistik radio yaitu dengan teknik reportase, dengan mengambil materi berita Koran dan disambung dengan pengenalan perangkat siar.
Rencana tindak lanjut pelatihan adalah dengan diagendakan lagi pertemuan pada hari Kamis, tanggal 30 Juni 2011 dengan agenda membahas :
a. Pelatihan poduksi berita/ reportas
b. Polling audience/ pendengar
c. Membuat jadwal siaran. (Ek)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar